syukur
Allah
Subhanahuwata’ala menciptakan manusia dengan berbagai potensinya. Berbagai
kelebihan dimilki oleh setiap orang. Tetapi
terkadang kita justru hanya melihat berbagai
kekurangan diri tanpa mau melihat kekuatan yang kita miliki. Kita sibuk dengan
berbagai hal yang tidak mungkin bisa kita ubah. Bukankah Qadha’ Allah berlaku
untuk setiap makhluk-Nya? Lalu mengapa kita pusing dengan berbagai kekurangan pada diri? Kita juga sering disibukkan oleh penyesalan yang
dilakukan tanpa ada usaha perbaikan. Kita hanya terus berandai-andai tanpa
arah. Jika kita memang ingin untuk merubahnya, jadikan
kesalahan itu sebagai pelajaran, jadikan sebagai cemeti yang dapat mendorong
kita untuk menjadi yang lebih baik. Seorang ustadz pernah menyampaikan dalam
sebuah pengajian, “ hidup manusia itu bagaikan buku diary, seburuk apapun
coretan kita pada lembaran-lembarannya, sebelum buku itu habis, masih ada
lembaran bersih yang dapat kita manfaatkan untuk menuangkan coretan-coretan
atau tulisan yang lebih baik.”
Manusia dalam perjalanan hidupnya
sering mengalami fluktuasi iman. Bahkan terjadi
perubahan yang ekstrim dalam waktu yang cukup singkat. Perilaku-perilaku
kita terkadang justru mendukung terjadinya hal ini. Salah satunya adalah keengganan kita
untuk berkumpul dan bergaul dengan kawan-kawan yang sholeh. Kita justru sering
memperturutkan hawa nafsu kita. Berbagai
hal yang
dapat menjauhkan diri kita dari rahmat Allah sering
kita lakukan. Entah sadar atau tidak, kita sering melakukannya.
Potensi
yang dimilki manusia sejatinya dapat menjadi sebuah katalis untuk merubahnya
menjadiarh yang lebih baik. Jika kita melihat dengan mata terbuka, orang cacat
pun sesnugguhnya dikaruniai potensi diri yangluar biasa. Tidak jarang kita
lihat jusru dengan kekurangan dan kelemahan mereka justru terpacu untuk bangkit
serta sering sekali karya-karya mereka mengalahkan orang-orang yang diberi
kenikmatan kelengkapan anggota badan.
Mengingat
betapa besar suatu potensi yang telah diberikan Allah terhadap manusia, kita
seharusnya sapat menggunakan potensi tersebut untuk melakukan berbagai
aktifitas yang menunjang tujuan penciptaan manusia sebagai wujud syukur kita
terhadap nikmat yang telah diberikan oleh Allah.
Sutau hal yang mungkin sering kita lupakan.
Syukur bukan hanya sekedar terucap lewat lisan. Butuh
suatu bentuk tindakan nyata untuk menunjukkannya. Allah SWT Maha Mengetahui apa
yang tersembunyi maupun yang nampak. Jadi sungguh suatu kerugian bagi kita
ketika tidak mampu mewujudkan rasa syukur itu ke dalam kehidupan ini.
0 komentar:
Post a Comment