Monday, October 13, 2014

syukur



Allah Subhanahuwata’ala menciptakan manusia dengan berbagai potensinya. Berbagai kelebihan dimilki oleh setiap orang. Tetapi terkadang kita justru hanya melihat berbagai kekurangan diri tanpa mau melihat kekuatan yang kita miliki. Kita sibuk dengan berbagai hal yang tidak mungkin bisa kita ubah. Bukankah Qadha’ Allah berlaku untuk setiap makhluk-Nya? Lalu mengapa kita pusing dengan berbagai kekurangan pada diri? Kita juga sering disibukkan oleh penyesalan yang dilakukan tanpa ada usaha perbaikan. Kita hanya terus berandai-andai tanpa arah. Jika kita memang ingin untuk merubahnya, jadikan kesalahan itu sebagai pelajaran, jadikan sebagai cemeti yang dapat mendorong kita untuk menjadi yang lebih baik. Seorang ustadz pernah menyampaikan dalam sebuah pengajian, “ hidup manusia itu bagaikan buku diary, seburuk apapun coretan kita pada lembaran-lembarannya, sebelum buku itu habis, masih ada lembaran bersih yang dapat kita manfaatkan untuk menuangkan coretan-coretan atau tulisan yang lebih baik.”
Manusia dalam perjalanan hidupnya sering mengalami fluktuasi iman. Bahkan terjadi  perubahan yang ekstrim dalam waktu yang cukup singkat. Perilaku-perilaku kita terkadang justru mendukung terjadinya hal ini. Salah satunya adalah keengganan kita untuk berkumpul dan bergaul dengan kawan-kawan yang sholeh. Kita justru sering memperturutkan hawa nafsu kita. Berbagai hal yang dapat menjauhkan diri kita dari rahmat Allah sering kita lakukan. Entah sadar atau tidak, kita sering melakukannya.
Potensi yang dimilki manusia sejatinya dapat menjadi sebuah katalis untuk merubahnya menjadiarh yang lebih baik. Jika kita melihat dengan mata terbuka, orang cacat pun sesnugguhnya dikaruniai potensi diri yangluar biasa. Tidak jarang kita lihat jusru dengan kekurangan dan kelemahan mereka justru terpacu untuk bangkit serta sering sekali karya-karya mereka mengalahkan orang-orang yang diberi kenikmatan kelengkapan anggota badan.

Mengingat betapa besar suatu potensi yang telah diberikan Allah terhadap manusia, kita seharusnya sapat menggunakan potensi tersebut untuk melakukan berbagai aktifitas yang menunjang tujuan penciptaan manusia sebagai wujud syukur kita terhadap nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Sutau hal yang mungkin sering kita lupakan.
Syukur bukan hanya sekedar terucap lewat lisan. Butuh suatu bentuk tindakan nyata untuk menunjukkannya. Allah SWT Maha Mengetahui apa yang tersembunyi maupun yang nampak. Jadi sungguh suatu kerugian bagi kita ketika tidak mampu mewujudkan rasa syukur itu ke dalam kehidupan ini.

0 komentar:

Post a Comment